What / Apa
1. Apa isi
berita tersebut ?
Berita ini berisi tentang Kasus Terbunuhnya Siswa SMA Taruna Nusantara
yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
2. Apa saja
barang yang disita polisi dari tersangka sebagai barang bukti ?
Polisi
juga menyita sejumlah barang bukti pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara
tersebut, di antaranya kaus milik tersangka, kacamata, dan sebilah pisau.
3. Apa hukuman yang diberikan kepada tersangka kasus
pembunuhan tersebut ?
Oleh
polisi, tersangka dugaan pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara itu dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014
tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Dengan pasal itu, AMR terancam hukuman pidana 15 tahun penjara.
4. Apa saja catatan buruk tersangka selama
menempuh pendidikan di sekolah tersebut ?
·
Nilai kepribadian dan akademik rendah.
Nilai Kepribadian
AMR diketahui sering berbohong dan melabrak aturan. Dari
laporan yang diterimanya, salah satu
pelanggaran yang dilakukan anak tersebut adalah menyembunyikan ponsel. Padahal,
para siswa SMA Taruna Nusantara dilarang membawa ponsel selama hari sekolah.
AMR sering kali melakukan pelanggaran seperti halnya pernah mencuri sampo milik temannya, lalu berbohong dengan menyembunyikan ponsel sementara diperbolehkan memegang ponsel pada Sabtu sore dan Minggu. Sebelum terjadinya kasus pembunuhan tersebut, muncul kabar jika AMR mencuri buku tabungan milik temannya. Modusnya cukup berisiko. Ia memalsukan tanda tangan pemilik buku tabungan tersebut agar bisa mengambil uang di bank. Nilai Akademis
AMR termasuk siswa yang nilai
pelajarannya rendah. Hal ini terlihat dari peringkat yang ada di barisan bawah
yaitu ranking lima dari bawah.
Dari sederet catatan buruk yang dilakukannya, yang paling fatal adalah dugaan
pembunuhan rekannya sendiri yaitu Kresna Wahyu Nurachmad.
Condro mengatakan karena ponsel dirazia, tersangka meminta korban mengurus
ponsel itu, tapi korban tidak mau. Akhirnya dengan gumpalan sakit hati itu,
tersangka menghabisi korban.
Saat menghabisi korban, AMR mengenakan
kostum PDH. AMR lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian training usai
membunuh, sementara baju PDH-nya direndam di bak mandi. Misalnya, baju berdarah
yang digunakannya untuk melakukan aksi segera direndam. Ini dilakukannya agar
tidak tercium anjing pelacak.
AMR juga diketahui berusaha menghapus jejak darah pada pisau yang digunakannya
untuk melakukan aksinya. Pisau itu dilap oleh pelaku, kemudian dimasukkan ke
bak penampungan air di toilet. Pisau ini dibelinya dari supermarket sebab SMA Taruna
tidak memperbolehkan untuk membawa
senjata tajam, tetapi tersangka ini menyimpannya dalam selipan buku saat ada
razia.
AMR sering kali melakukan pelanggaran seperti halnya pernah mencuri sampo milik temannya, lalu berbohong dengan menyembunyikan ponsel sementara diperbolehkan memegang ponsel pada Sabtu sore dan Minggu. Sebelum terjadinya kasus pembunuhan tersebut, muncul kabar jika AMR mencuri buku tabungan milik temannya. Modusnya cukup berisiko. Ia memalsukan tanda tangan pemilik buku tabungan tersebut agar bisa mengambil uang di bank. Nilai Akademis
Kebiasaan lain selama dia bersekolah di SMA Taruna
Nusantara yang membuat jengkel
para pamong adalah sulitnya bangun tidur. Bahkan, pamong setiap subuh selalu
sampai menggoyang-goyang dengan keras tubuh pelaku, tetap saja tak bangun.
Who / Siapa
1. Siapa
nama siswa yang terbunuh dalam kejadian tersebut ?
Siswa yang terbunuh bernama Kresna Wahyu Nuraachmad.
2. Siapa
pelaku kasus pembunuhan tersebut ?
Dia dibunuh oleh kawannya sendiri yang berinisial AMR.
Where / Dimana
1. Dimana
kejadian tersebut berlangsung ?
Kejadian tersebut terjadi di Barak
17, SMA Taruna Nusantara.
2. Dimana
korban dimakamkan ?
Korban
Krisna langsung dimakamkan oleh pihak keluarga di Pemakaman Umum Giriloyo, Kota
Magelang.
3. Dimana keluarga Kresna tinggal ?
Keluarga
Kresna diketahui tinggal di rumah dua lantai yang terletak di Jalan Sumarsana
12 RT 003/004 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa
Barat.
When / Kapan
1. Kapan kejadian
tersebut berlangsung ?
Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 31 Maret 2017, sekitar pukul
04.00 WIB.
2. Kapan
tersangka mengakui perbuatannya di hadapan penyidik ?
Tersangka
mengakui perbuatannya di hadapan penyidik sekitar pukul 21.30 pada Jumat, 31
Maret 2017.
Why / Mengapa
1. Mengapa
ponsel diduga menjadi penyebab terbunuhnya Kresna ?
Peraturan
di SMA Taruna Nusantara tidak membolehkan para siswa, termasuk anak kelas X,
membawa ponsel selama berada di lingkungan sekolah.
Aturan
itu ketat diberlakukan pihak sekolah dengan menggelar razia ponsel rutin.
Ponsel tersangka yang sedang dipinjam Kresna juga tak luput dari razia sekolah.
How / Bagaimana
1. Bagaimana
kronologi kejadian
dugaan pembunuhan terhadap Kresna tersebut ?
Kapolda Jawa Tengah
Irjen Pol Condro Kirono mengatakan sekitar pukul 03.00 WIB, tersangka AMR
bangun dan mengamati situasi di sekitar asrama SMA Taruna Nusantara. Setelah
mengamati situasi aman, dia langsung melakukan aksinya.
2.
Bagaimana cara pelaku untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan Kresna ?
Daril
hasil penyelidikan tersangka melakukan beberapa cara untuk menghilangkan jejak
aksi pembunuhan Kresna. Cara-cara untuk menghilangkan jejak itu terinpirasi
dari film bertema kriminal yang sering ditontonnya.
KESIMPULAN
Setelah
saya menganalis berita tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa faktor terjadinya
pembuhunan Kresna oleh kawannya sendiri disebabkan oleh faktor yang bersumber
dari diri pelaku yang berinisial AMR tersebut. Hal ini biasanya dapat dilihat
dari ciri-ciri kepribadian itu sendiri, misalnya kurang mendekatkan diri kepada
Tuhan dan kurangnya pendidikan karakter baik dari keluarga maupun lingkungannya
sejak masa kanak-kanak. Tidak mampu menguasai diri sendiri, amarah, dan gumpalan
sakit hati yang membuat pelaku sampai hati membunuh kawannya sendiri. Sehingga
membuat ia melanggar norma-norma yang berlaku dan berbuat sekehendak dirinya
sendiri untuk mencapai kepuasan dan kepentingan sendiri tanpa memperhatikan
hak-hak dan kepentingan yang lainnya. Oleh karena itu, menurut saya pendidikan
formal di bangku sekolah sejak kecil tidak boleh mengutamakan nilai secara
teori saja, tetapi juga harus menyeimbangkan dengan pendidikan karakter.
Sehingga generasi penerus bangsa ini bisa menjadi generasi yang berintelektual
dan juga memiliki karakter yang positif bagi lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar