Gerakan Sosial "RUMAH HUJAN"
Latar Belakang Gerakan
Gerakan tersebut dibuat oleh sekumpulan mahasiswa STIKOM InterStudi Jakarta yang terdiri dari 7 orang mahasiswa yaitu Budimas Setiawan, Rayhan Utomo, Clara Vemyl, Samsul Bahri, Jodi Prasetyo, Dedi, dan Rudi. Alasan mereka membuat gerakan tersebut adalah mereka ingin melakukan suau kegiatan yang lebih bermanfaat di sela – sela rutinitas kuliah.Sehingga pada tanggal 25 Februari 2017 lahir sebuah gerakan sosial yang bernama “Rumah Hujan”. Kegiatan dilakukan di suatu rumah kontrakan yang beralamat di Jl. Haji Marjuki Ciracas Jakarta Timur. Gerakan ini sangat didukung oleh masyarakat sekitar termasuk Ketua RT setempat sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. Gerakan tersebut tidak memerlukan surat izin secara resmi.Biaya yang diperlukan semuanya berasal dari donasi, baik untuk biaya rumah, peralatan seperti cat, pilox, kertas, krayon, dsb.
Gerakan tersebut dibuat oleh sekumpulan mahasiswa STIKOM InterStudi Jakarta yang terdiri dari 7 orang mahasiswa yaitu Budimas Setiawan, Rayhan Utomo, Clara Vemyl, Samsul Bahri, Jodi Prasetyo, Dedi, dan Rudi. Alasan mereka membuat gerakan tersebut adalah mereka ingin melakukan suau kegiatan yang lebih bermanfaat di sela – sela rutinitas kuliah.Sehingga pada tanggal 25 Februari 2017 lahir sebuah gerakan sosial yang bernama “Rumah Hujan”. Kegiatan dilakukan di suatu rumah kontrakan yang beralamat di Jl. Haji Marjuki Ciracas Jakarta Timur. Gerakan ini sangat didukung oleh masyarakat sekitar termasuk Ketua RT setempat sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. Gerakan tersebut tidak memerlukan surat izin secara resmi.Biaya yang diperlukan semuanya berasal dari donasi, baik untuk biaya rumah, peralatan seperti cat, pilox, kertas, krayon, dsb.
Bentuk Kegiatan
Rumah
hujan adalah ruang alternative untuk belajar, bereksperimen dan berbagi ilmu
dengan praktik yang menyenangkan dan bermanfaat lewat lokakarya, pameran dan
workshop.
Gerakan
sosial ini mengajarkan kepada anak – anak mengenai seni yaitu :
1.
Stensil
adalah
teknik seni yang menggunakan cetakan sebagai alat utamanya. Seni stensil
termasuk salah satu cabang dari seni rupa. Penggunaan teknik stensil biasa
memakai peralatan seperti pola kertas dan cat semprot. Karena prosesnya yang
menggunakan pola tetap, gambar stensil sering ditampilkan berulang – ulang,
contohnya pada media tembok.
2.
Street
Art (Seni Jalanan)
Adalah
seni rupa yang dibuat di tempat – tempat publik, biasanya karya seni yang
dibuat di luar konteks tempat – tempat sei tradisional. Istilah tersebut mulai
tenar pada masa ledakan seni grafiti pada awal 1980an dan kemudian
diaplikasikan kepada bentuk – bentuk sejenis. Grafiti tensil, seni poster yang
ditempel atau seni stiker, dan instalasi jalanan atau pahatan adalah bentuk
umum dari seni jalanan modern. Karya seni grafiti yang dilukis dengan semprotan
tradisional sendiri terkadang masuk dalam kategori ini, kecuali grafiti
teritorial atau vandalisme murni.
3.
Fotografi
adalah
proses proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
gambar atau foto dari
suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media
yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan
cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap
cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
Kegiatan dilakukan
setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yaitu pada pukul 15.00 – 18.00.
Jumlah anak – anak
yang mengikuti kegiatan tersebut adalah kurang lebih 50 orang dari jenjang SD
sampai dengan SMP.
Rumah Hujan juga sudah mengadakan 2x
event dan mendatangkan tamu dari Yogyakarta sebagai pengajarnya. Event tersebut
merupakan event internal yang pesertanya sendiri adalah anak – anak Rumah Hujan
beserta pengajar – pengajarnya.
Perubahan
yang Sudah Dilakukan
·
Anak – anak di lingkungan sekitar jadi lebih
mengerti dan mengenal seni sejak usia dini.
·
Terlatih untuk membuat suatu hal yang bermanfaat
di luar pelajaran yang mereka tempuh di bangku sekolah
DAFTAR
PUSTAKA
Narasumber : Clara Vemyl
Dilengkapi dengan :
![]() |
Dokumentasi saat melakukan wawancara dengan Kak Clara Vemyl |
DOKUMENTASI KEGIATAN