(Manusia dan Penderitaan)
Selama kita hidup
selama itulah kita harus siap dibentuk dan siap untuk diproses. Akan selalu ada
batu kerikil yang menanti di depan kita. Dan semuanya pasti bisa terlewati
dengan baik jika kita juga mau menghadapi dan menyikapinya dengan baik dan
benar. Serta tak lupa dan yang paling utama adalah melibatkan Tuhan dalam
setiap permasalahan atau penderitaan yang sedang kita hadapi.
Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang harus
ditanggung. Penderitaan tidak hanya berbicara tentang masalah fisik (jasmani)
saja atau apa yang hanya terlihat oleh mata. Lebih dari itu penderitaan bisa
juga berbicara tentang masalah batin (rohani) kita.
Dalam film Kekerasan
dalam Pacaran diceritakan bahwa ada seorang perempuan bernama Melati yang
mempunyai pacar yang bernama Jaka. Awalnya Melati sangat senang karena ia bisa
memiliki pacar. Ia berharap pacarnya dapat memberikan perhatian yang mungkin
jarang ia dapatkan di dalam keluarganya. Sangat disayangkan ekspektasi tidak
selalu sejalan dengan realitanya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Ia
bahkan seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari Jaka. Baik dari
segi jasmani maupun rohani.
Kemauan Jaka yang
terkadang tidak bisa dipenuhi oleh Melati membuat Melati sering sekali mendapat
pukulan, caci maki, dan hal-hal lain yang seharusnya tidak pantas dilakukan
oleh seorang pria kepada wanita. Apalagi pria itu tidak lain adalah kekasihnya
sendiri.
Berkali-kali Jaka
melakukan kekerasan dan berkali-kali jugalah Melati memaafkannya. Jaka
beralasan bahwa ia seperti itu tidak lain karena didikan orang tuanya, tetapi
lama kelamaan Melati tidak tahan lagi. Dengan segala upaya ia berusaha
menghubungi temannya yang bernama Bimo dan menceritakan semuanya.
Akhirnya Melati bisa
lepas dari Jaka. Salah satu caranya untuk bisa lepas adalah dengan membangun
benteng pertahanan diri dan mulai memikirkan kebaikan dirinya. Ia mulai kembali
menghubungi sahabat lamanya, mengajak jalan, dan menginap bersama. Dengan
begitu Melati tidak merasa kesepian lagi. Hal seperti inilah yang sudah lama
tidak dirasakannya. Ya, semenjak dua tahun terakhir. Semenjak ia bersama Jaka.
Melalui kisah ini kita
bisa melihat bahwa terkadang penderitaan mengajarkan kita banyak hal. Melalui
penderitaan kita bisa terus belajar untuk menjadi individu yang terus melakukan
perubahan, ke arah yang lebih baik tentunya. Dari kisah Melati kita bisa
belajar untuk berani mengatakan tidak pada pasangan jika itu mengarah kepada
hal yang negatif. Kemudian, belajar untuk terbuka pada sahabat atau orang-orang
terdekat yang sudah pasti bisa memberikan pengaruh positif dalam hidup. Jika
kita bisa menyikapi penderitaan yang sudah ataupun akan kita alami dengan
benar, dengan suatu prinsip sudah pasti kita bisa menghadapinya dengan
baik.
Referensi Sumber
Film Mahasiswa Universitas Atmajaya yang berjudul Kekerasan dalam Pacaran
Gambar diunduh dari http://hikmahdibaliksenja.blogspot.co.id/2012/04/untukmu-yang-luka-hatinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar