Jumat, 12 Oktober 2018

Tahu lebih dalam yuk tentang "Metode Penelitian"!


Metode Penelitian

            “Metodologi penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi,metodologi artinya cara melakukansesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari,mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
            Tujuan  manusia  melakukan penelitian  terhadap  suatu  fenomena  adalah  untuk  mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Tentu, jawaban yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan metodologi.  Dalam  hal  ini,  metodologi  menjadi  ciri  khas  dalam  ilmu  pengetahuan  itu  sendiri beserta  kelebihan  dan  kekurangannya,  termasuk  juga  pendekatan
pendekatan  yang  selama  ini berkembang. Pendekatan  dalam  riset  ilmu-ilmu  sosial  sampai  saat  ini  juga  masih  menjadi  perdebatan panjang di antara para ahli di antara ilmuwan sosial yang terlibat dalam perdebatan metodologi riset  sosial  tersebut  adalah  Auguste  Comte,  Emile  Durkheim,  Karl  Marx,  John  Stuart  Mill,  dan Max Weber
            Metode penelitian Kuantitatif juga memiliki ciri khusus yang melekat seperti variable dan hipotesis, aspek penjelasan dan kesalahan potensial. Variabel  adalah varian  yang memiliki nilai pada fokus objek penelitian. Sedangkan hipotesis adalah proposisi atau jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya. Jadi, hasil dari metode kuantitaitf harusberupa data dan angka. Dalam  sebuah  penelitian  yang  baik,harus  diperlukan  dua  jenis  metode  yaitu  kualitatif dan kuantitatif. Dua metode penelitian ini harus digunakan dalam berbagai penelitian agar tidak terjadi  kesalahan  ketika  si  peneliti  melakukan  sebuah  riset.  Perbedaan  dau  motode  itu  masih menjadi sebuah gejolak di kalangan para peneliti ahli yang akan mengakibatkan perdebatan yang tiada   habisnya.   Jadi,   Untuk   menengahi   suatu   kebingungan   antara   dua   metode   dan   cara pelaksanaannya,  peneliti  memutuskan  menggunakan  MixedMethod  Approach,  atau  paradigm penengah dengan menggabungkan metode kualitatif dengan kuantitatif.

Pentingnya Penelitian
            Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan asspek penting bagi kehidupan suatu manusia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
(1) Tuntutan kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia selalu berusaha untuk mencoba menemukan, menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya termasuk penemuan dibidang teknologi dan inovasi.
(2) Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuwan untuk terus meneliti, mengembangkan penemuan-penemuannya.
(3)  Selain didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan praktis di lapangan.

Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas tidak lepas dari invensi dan inovasi, serta kegiatan penelitian yang terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong invensi-invensi-invensi. Inivensi-invensi inilah yang mendorong perkembangan inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa semakin maju dan berkembang. Invensi-invensi (penemuan baru) timbul karena adanya dorongan untuk mengadakan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian-penelitian ilmiah itulah yang didorong oleh keingintahuan dan tuntutan praktis.

Pendekatan untuk Memeperoleh Kebenaran
            Filsafat ilmumerupakan pengetahuan tentang hakikat kebenaransuatu ilmu. Filsafat mempelajari akal budi manusia, yang salah satu cirinya adalah selalu ingin tahu terhadap berbagai hal dan persoalan yang belum diketahui dan difahaminya. Karena dorongan ingin tahu itulah, maka manusia selalu mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan, seperti apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how). Untuk memperoleh jawaban dan kebenaran dari berbagai pertanyaan tersebut di atas, ada tiga cara atau pendekatan yang
lazim digunakan, yaitu:

(1) Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Wahyu. Kebenaran yang didasarkan pada wahyu merupakan kebenaran mutlak (absolut), karena didasari oleh keyakinan dan kepercayaan. Kebenaran kitab suci ( misalnya Al-quran) bagi umat islam merupakan wahyu dari Allah yang kebenarannya mutlak. Karena kebenaran itu mutlak, maka kebenaran tersebut tidak perlu dipertanyakan dan diuji lagi. Misalnya, Allah itu ada, Esa, adil dan maha penguasa alam semesta.
(2) Penemuan Kebenaran Melalui Pendekatan Non-Ilmiah
Peneman kebanaran pengetahuan tidak selalu melalui prosedur dan proses ilmiah, tetapi juga bisa lelui pendekatan non-ilmiah. Pendekatan kebenaran non-ilmiah diperoleh melalui akal sehat, kebetulan, intuitif, trial and error, otoritas dan kewibawaan.

(3) Penemuan kebenaran melalui pendekatan akal sehat,Pendekatan ini biasanya kurang dapat diterima sebagai kebenaran ilmiah. Hal tersebut menurut Kerlinger (1992 : 4-8) disebabkan: (a) Penggunaan teori-teori dan konsep-konsep dalam pengertian yang longgar; (b) Hasil pengujian hipotesis secara selektif karena semata-mata cocok dengan hipotesisnya; (c) Kurang memperhatikan kendali atau kontrol terhadap sumber-sumber pengaruh di luar yang dipersoalkan; (d) Dalam menjelaskan hubungan antar fenomenaa-fenomena tidak begitu tajam dan kurang hati hati. Kebenaran yang diperoleh melalui akal sehat biasanya ditemukan dandigunakan dalam kehidupan praktis. Misalnya, kebenaran tentang pengaruh pendapatan
seseorang terhadap tingkat konsumsinya.
(4) Penemuan kebenaran melalui pendekatan kebetulanPenemuan kebenaran melalui pendekatan kebetulan bukanlah kebenaran yang diperoleh secara ilmiah, tetapi memang secara
kebetulan menemukan, misalnya penemuan obat sakit malaria (pohon kina), yang secara kebetulan. Penemuan pohon kina sebagai obat malaria sebagai kebenaran telah diterima oleh
kalangan masyarakat termsuk masyarakat ilmiah.
(5) Penemuan kebenaran melalui pendekatan trial and errorPenemuan kebenaran melalui pendekatan trial and error dilakkukan oleh manusia secara aktif dengan cara mengulang-ulang pekerjaannya sampai ditemukan suatu kebenaran tertentu. Dalam melakukan pekerjaan ini, manusia melakukan kegiatan tanpa adanya suatu tuntunan atau pedoman sistematis seperti pada penelitian ilmiah, tetapi secara untung-untungan menemukan kebenaran tertentu, misalnya seseorang yang menemukan cara mengajar yang paling efektif karena ia telah mengajar secara terus menerus.
(6) Penemuan kebenaran melalui pendekatan intuitif
Penemuan kebenaran melalui pendekatan intukitif diperoleh melalui proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses berfikir ilmiah. Penemuan kebenaran ini pada umumnya
diperoleh sangat cepat. Misalnya, penemuan kebenaran.
(7) Penemuan kebenaran melalui pendekatan otoritas dan kewibawaan, Penemuan kebenaran melalui pendekatan otoritas dan kewibawaan muncul dari pernyataan-pernyataan mereka yang
memegang otoritas atau yang memiliki kewibawaan tertentu, misalnya pernyataan dari seorang ilmuwan dalam suatu forum ilmiah atau pernyataan seseorang yang menjadi kunci dalam kelompok tertentu. Pernyatan –pernyataan mereka diterima begitu saja tanpadiuji terlebih dahulu.
(8) Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Ilmiah
Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Ilmiah,yaitu kebenaran yang diperoleh dari proses berfikir dan prosesdur ilmiah seperti telah dikemukakan di bagian terdahulu, yaitu diawali dengan merumuskan masalah, merumuskan kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Dalam penemuan kebenaran melalui metode ilmiah, ada beberapa kriteriametode ilmiah yang harus diperhatikan, diantaranya :1) Berdasarkan fakta, 2) Pertimbangan objektif, 3) Sifatnya kuantitatif, 4) Logika deduktif–hypotetik, 5) Logika hipotetik-generalisasi. Selain kriteria di atas, ada prinsip-prinsip kegiatan penelitianyang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kegiatan penelitian merupakan usaha sadar memalui proses berfikir ilmiah dalam mencari kebenaran.
b. Kegiatan peneltian harus dilakukan secara hati-hati melalui prosedur kerja yang teratur, sistematis dan terkontrol sehingga kondisi ini akan menumbuhkan keyakinan kritis
mengenai hasil penelitian.
c. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan yang mengkaitkan antara penalaran dan empiris atau atara teori , konsep, ilmu pengetahuan dengan empiris (kenyataan).
d. Kegiatan Penelitian harus memperhatikan beberapa nilai seperti netralitas emosiaonal, universalisme, keterbukaan, kemandirian, dan kekuatannya terletak pada argumen.

Sumber : https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189968cf15105c651573.pdf

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.  Dalam  penelitian  kuantitatif,  umumnya  alat  pengumpul  data/instrumen penelitian   yang   digunakan  oleh   peneliti   dikembangkan   dari   jabaran   variabel penelitian  yang  dikembangkan  dari  teori-teori  yang  akan  diuji  melalui  kegiatan penelitian    yang    dikerjakan.    Untuk    itu    sebelum    instrumen    penelitian    yang dikembangkan  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  pada  obyekatau  responden yang sesungguhnya, hendaknya instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Pemahaman  peneliti  atas  validitas  dan  reliabilitas  instrumen  merupakan  prasyarat mutlak bagi peneliti kuantitatif.Berkaitan  dengan  instrumen  penelitian  kuantitatif  terdapat  tiga  kemungkinan instrumen   penelitian   yang   dapat   digunakan   oleh   peneliti,   yakni   (1)   peneliti menggunakan  instrumen  penelitian  yang  sudah  baku,  yakni  instrumen  yang  telah dikembangkan   dan   digunakan   oleh   lembaga   atau   peneliti   sebelumnya,   dimana instrumen    tersebut    sudah    teruji/    memenuhi    persyaratan    uji    validitas    dan reliabilitasnya;   (2)   peneliti  memodifikasi   instrumen   penelitian   yang   sudah   ada sebelumnya;   dan   (3)   peneliti   mengembangkan   sendiri   instrumen   yang   akan digunakan  untuk  mengumpulkan data  penelitian.  Untuk  penggunaan  instrument penelitian   yang   pertama,   uji   validitas   dan   reliabilitas   tidak   perlu   dilakukan, sedangkan  untuk  penggunaan  instrumen  penelitian  yang  kedua  dan  ketiga  perlu dilakukan  uji  coba  instrument  penelitian  untuk  menentukan  kelayakan  instrumen ditinjau dari uji validitas dan reliabilitasnya.

Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian Dasar (Basic Research)
Adalah  pencarian terhadap  sesuatu  karena  ada  perhatian  dan  keingintahuan  terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik  terapan.  Hasil  dari  penelitian  dasar  adalah  pengetahuan  umum  dan  pengertian-pengertianpengertian tentang alam serta hukum-hukumnya.

Penelitian Terapan
Penyelidikan  yang  hati-hati,  sistematik  dan  terus  menerus  terhadap  suatu  masalah dengan   tujuan   untu   digunakan   dengan   segera   untuk   keperluan   tertentu.   Hasil penelitian  tidak  perlu  sebagai  suatu  penemuan  baru,  tetapi  merupakan  aplikasi  baru dari   penelitian   yang   telah   ada.   Penelitian   terapan   akan   memerinci   penemuan penelitian dasar untuk keperluan praktis dalam bidang-bidang tertentu. Penelitian   terapan   memilih   masalah   yang   ada   hubungannya   dengan   keinginan masyarakat  serta  untuk    memperbaiki  praktik-praktik  yang  ada.  Langkah  dalam melaksanakan penelitian terapan:
Sesuatu    yang    sedang    diperlukan,    dipelajari,    diukur    dan    diperiksa kelemahannya. Satu dari kelemahan-kelemahan yang diperoleh, dipilih untuk penelitianBiasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium.
Kemudian dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat dilakukan untuk diterapkan. Pemecahannya  dipertahankan  dan menempatkannya  dalam  suatu  kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari suatu sistem

Penelitian Eksperimental
Penelitian  eksperimental  merupakan  penelitian  yang  memanipulasi  atau  mengontrol situasi alamiah dengan cara membuat kondisi buatan (artificial condition). Pembuatan kondisi ini dilakukan oleh si peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan menipulasi terhadap objek penelitian, serta adanya kontrol yang disengaja terhadap objek penelitian tersebut.

Karakteristik Metode Penelitian Eksperimental adalah:
Variabel-variabel  penelitian  dan  kondisi eksperimen  diatur  secara  tertib  ketat (rigorous   management),   baik   dengan   menetapkan   kontrol,   memanipulasi langsung, maupun random (acak). Adanya  kelompok  kontrol  sebagai  data  dasar  (base  line)  untuk  dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

Penelitian    ini    memusatkan    diri    pada    pengontrolan    variasi,    untuk memaksimalkan variansi variabel  yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan  variansi  variabel  pengganggu  yang  mungkin  mempengaruhi hasil  eksperimen,  tetapi  tidak  menjadi  tujuan  penelitian.  Di  samping  itu, penelitian   ini   meminimalkan   variansi   kekeliruan,   termasuk   kekeliruan pengukuran.  Untuk  itu,  sebaiknya  pemilihan  dan  penentuan  subjek,  serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.

Validitas   internal(internal   validity)   mutlak   diperlukan   pada   rancangan penelitian eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan
Validitas   eksternalnya   (external   validity)   berkaitan   dengan   bagaimana kerepresentatifan     penemuan    penelitian     dan     berkaitan     pula     dengan menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.
Semua  variabel  penting  diusahakan  konstan,  kecuali  variabel  perlakuan  yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Langkah dalam melaksanakan penelitian eksperimental:
·         Rumuskan masalah
·         Formulasikan hipotesis
·         Pengaturan teknik serta desain percobaan
·        Penyelidikan   atas   kemungkinan-kemungkinan   hasil   yang   diperoleh   dari percobaan  dan  menghubungkan  kembali  kepada  alasan  mengapa  percobaan dilakukan
·        Memberikan  pertimbangan  terhadap  teknik  dan  prosedur  statistik  yang  akan digunakan  untuk  memastikan  teknik  yang  digunakan  cukup  valid  dan  dapat dipertanggungjawabkan
·         Aplikasikan teknik statistik
·         Tarik kesimpulan dari estimasi yang diperoleh
·         Beri   evaluasi   terhadap   keseluruhan   penelitian   dan   bandingkan   dengan percobaan lain yang telah dilakukan

Penelitian Deskriptif
Metode  deskriptif  adalah  metode  dalam  meneliti  status  sekeompok  manusia,  suatu objek,  suatu  set  kondisi, suatu  sistem  pemikiran  ataupun  suatu  kelas  peristiwa  pada masa  sekarang.  Tujuan  dari  penelitian  deskriptif  adalah  untuk  membuat  deskripsi, gambaran  atau  lukisan  secara  sistematis,  faktual  dan  akurat  mengenai  fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Jenis-jenis penelitian deskriptif :
·         Metode survey
Penyelidikan  untuk  memperoleh  fakta-fakta  dan  mencari  keterangan  secara faktual.  Dalam  metode  survei  juga  dikerjakan  evaluasi  serta  perbandingan terhadap hal yang telah terjadi dan hasilnya dapat digunakan untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
·        Metode deskriptif berkesinambungan
Kerja  meneliti  secara  deskriptif  yang  dilakukan  terus  menerus  atas  objek penelitian.  Penelitian  ini  memperhatikan  perubahan  dinamis  dari  suatu  objek dalam  interval  waktu  tertentu.  Metode  ini  populer  untuk  mengkaji  masalah-masalah sosial.
Penelitian studi kasus
Penelitian  tentang  status  objek  penelitian  yang  berkenaan  dengan  suatu  fase spesifik dari keseluruhan personal. Ruang lingkup penelitian ini dapat berupa segmen  atau  bagian  tertentu  atau  keseluruhan  bagian  dari  objek.  Penelitian studi  kasus  seringkali  mempunyai  kelemahan  yaitu  anggota  sampel  terlalu kecil sehingga sulit untuk menentukan inferensi dari hasil penelitian.
Langkah-langkah melakukan penelitian studi kasus:
·         Rumuskan tujuan penelitian
·         Tentukan unit studi
·         Tentukan  rancangan  serta  pendekatan  untuk  memilih  unit  dan  teknik pengumpulan data
·         Mengumpulkan data
·         Mengorganisasikan informasi
·         Menyusun laporan

Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas.
Penelitian  yang  digunakan  untuk  menyelidiki  secara  terperinci  aktivitas  dan pekerjaan  manusia.  Hasilnya  digunakan  untuk  memberikan  rekomendasi-rekomendasi untuk  keperluan  masa  mendatang.  Data  hasil  penelitian  analisis pekerjaan  dan aktivitas  akan  dianalisis,  diberikan  interpretasi  dan  dilakukan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat dan kriteria pekerjaan yang baik.

Grounded Research
Suatu metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisa perbandingan yang  bertujuan  untuk  mengadakan  generalisasi  empiris,  menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa berjalan pada waktu yang bersamaan.
Tujuan  penelitian  ini  adalah untuk  mengadakan  generalisasi  empiris,  menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori. Selain itu, penelitian jenis  ini  bertujuan  untuk  menspesifikasikan  konsep  serta  memverifikasi  terhadap teori  yang  sedang  dikembangkan  dan  diperiksa  dalam  hubungannya  dengan  data yang ditemukan.
Dalam   penelitian grounded   research metode   yang   digunakan   adalah   studi perbandingan yang bertujuan untuk mementukan seberapa besar suatu gejala tersebut berlaku untuk umum.

 Ciri-ciri Grounded research adalah:
·         Penggunaan data sebagai sumber teori,
·         Menonjolkan peranan data dalam penelitian,
·         Pengumpulan data dan analisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan
·         Perumusan hipotesa berdasarkan kategori. 

Sumber :
 






























 























Tidak ada komentar:

Posting Komentar