Metode Penelitian
“Metodologi
penelitian” berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu; dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi,metodologi
artinya cara melakukansesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk
mencari,mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Tujuan manusia
melakukan penelitian
terhadap suatu fenomena
adalah untuk mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Tentu,
jawaban yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan metodologi. Dalam
hal ini, metodologi
menjadi ciri khas
dalam ilmu pengetahuan
itu sendiri beserta kelebihan
dan kekurangannya, termasuk
juga pendekatan
pendekatan
yang selama ini berkembang. Pendekatan dalam
riset ilmu-ilmu sosial
sampai saat ini juga masih
menjadi perdebatan panjang di
antara para ahli di antara ilmuwan sosial yang terlibat dalam perdebatan
metodologi riset sosial tersebut
adalah Auguste Comte,
Emile Durkheim, Karl Marx, John Stuart Mill,
dan Max Weber
Metode
penelitian Kuantitatif juga memiliki ciri khusus yang melekat seperti variable
dan hipotesis, aspek penjelasan dan kesalahan potensial. Variabel adalah varian
yang memiliki nilai pada fokus objek penelitian. Sedangkan hipotesis
adalah proposisi atau jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya. Jadi,
hasil dari metode kuantitaitf harusberupa data dan angka. Dalam sebuah
penelitian yang baik,harus
diperlukan dua jenis
metode yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dua metode
penelitian ini harus digunakan dalam berbagai penelitian agar tidak
terjadi kesalahan ketika
si peneliti melakukan
sebuah riset. Perbedaan
dau motode itu
masih menjadi sebuah gejolak di kalangan para peneliti ahli yang akan
mengakibatkan perdebatan yang tiada
habisnya. Jadi, Untuk
menengahi suatu kebingungan
antara dua metode
dan cara pelaksanaannya, peneliti memutuskan
menggunakan MixedMethod Approach,
atau paradigm penengah dengan
menggabungkan metode kualitatif dengan kuantitatif.
Pentingnya
Penelitian
Penelitian
sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan asspek penting bagi kehidupan suatu
manusia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
(1) Tuntutan kebutuhan manusia sebagai mahluk sosial
terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut manusia selalu berusaha untuk mencoba menemukan,
menghasilkan, dan menerapkan berbagai pengetahuannya termasuk penemuan dibidang
teknologi dan inovasi.
(2) Penemuan dibidang teknologi dan inovasi telah
mendorong para ilmuwan untuk terus meneliti, mengembangkan
penemuan-penemuannya.
(3) Selain
didorong oleh rasa ingin tahu, para peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan
praktis di lapangan.
Eskalasi perkembangan tuntutan praktis dengan jelas
tidak lepas dari invensi dan inovasi, serta kegiatan penelitian yang terus menerus.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong
invensi-invensi-invensi. Inivensi-invensi inilah yang mendorong perkembangan
inovasi dan telah menjadikan suatu bangsa semakin maju dan berkembang.
Invensi-invensi (penemuan baru) timbul karena adanya dorongan untuk mengadakan
penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian-penelitian ilmiah itulah yang didorong
oleh keingintahuan dan tuntutan praktis.
Pendekatan untuk
Memeperoleh Kebenaran
Filsafat
ilmumerupakan pengetahuan tentang hakikat kebenaransuatu ilmu. Filsafat mempelajari
akal budi manusia, yang salah satu cirinya adalah selalu ingin tahu terhadap berbagai
hal dan persoalan yang belum diketahui dan difahaminya. Karena dorongan ingin
tahu itulah, maka manusia selalu mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan,
seperti apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how). Untuk memperoleh
jawaban dan kebenaran dari berbagai pertanyaan tersebut di atas, ada tiga cara
atau pendekatan yang
lazim digunakan, yaitu:
(1) Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Wahyu. Kebenaran
yang didasarkan pada wahyu merupakan kebenaran mutlak (absolut), karena didasari
oleh keyakinan dan kepercayaan. Kebenaran kitab suci ( misalnya Al-quran) bagi
umat islam merupakan wahyu dari Allah yang kebenarannya mutlak. Karena
kebenaran itu mutlak, maka kebenaran tersebut tidak perlu dipertanyakan dan
diuji lagi. Misalnya, Allah itu ada, Esa, adil dan maha penguasa alam semesta.
(2) Penemuan Kebenaran Melalui Pendekatan Non-Ilmiah
Peneman kebanaran pengetahuan tidak selalu melalui
prosedur dan proses ilmiah, tetapi juga bisa lelui pendekatan non-ilmiah. Pendekatan
kebenaran non-ilmiah diperoleh melalui akal sehat, kebetulan, intuitif, trial
and error, otoritas dan kewibawaan.
(3) Penemuan kebenaran melalui pendekatan akal sehat,Pendekatan
ini biasanya kurang dapat diterima sebagai kebenaran ilmiah. Hal tersebut menurut
Kerlinger (1992 : 4-8) disebabkan: (a) Penggunaan teori-teori dan konsep-konsep
dalam pengertian yang longgar; (b) Hasil pengujian hipotesis secara selektif
karena semata-mata cocok dengan hipotesisnya; (c) Kurang memperhatikan kendali
atau kontrol terhadap sumber-sumber pengaruh di luar yang dipersoalkan; (d)
Dalam menjelaskan hubungan antar fenomenaa-fenomena tidak begitu tajam dan
kurang hati hati. Kebenaran yang diperoleh melalui akal sehat biasanya
ditemukan dandigunakan dalam kehidupan praktis. Misalnya, kebenaran tentang
pengaruh pendapatan
seseorang terhadap tingkat konsumsinya.
(4) Penemuan kebenaran melalui pendekatan kebetulanPenemuan
kebenaran melalui pendekatan kebetulan bukanlah kebenaran yang diperoleh secara
ilmiah, tetapi memang secara
kebetulan menemukan, misalnya penemuan obat sakit
malaria (pohon kina), yang secara kebetulan. Penemuan pohon kina sebagai obat
malaria sebagai kebenaran telah diterima oleh
kalangan masyarakat termsuk masyarakat ilmiah.
(5) Penemuan kebenaran melalui pendekatan trial and
errorPenemuan kebenaran melalui pendekatan trial and error dilakkukan oleh
manusia secara aktif dengan cara mengulang-ulang pekerjaannya sampai ditemukan
suatu kebenaran tertentu. Dalam melakukan pekerjaan ini, manusia melakukan
kegiatan tanpa adanya suatu tuntunan atau pedoman sistematis seperti pada
penelitian ilmiah, tetapi secara untung-untungan menemukan kebenaran tertentu,
misalnya seseorang yang menemukan cara mengajar yang paling efektif karena ia
telah mengajar secara terus menerus.
(6) Penemuan kebenaran melalui pendekatan intuitif
Penemuan kebenaran melalui pendekatan intukitif
diperoleh melalui proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses
berfikir ilmiah. Penemuan kebenaran ini pada umumnya
diperoleh sangat cepat. Misalnya, penemuan kebenaran.
(7) Penemuan kebenaran melalui pendekatan otoritas dan
kewibawaan, Penemuan kebenaran melalui pendekatan otoritas dan kewibawaan
muncul dari pernyataan-pernyataan mereka yang
memegang otoritas atau yang memiliki kewibawaan
tertentu, misalnya pernyataan dari seorang ilmuwan dalam suatu forum ilmiah
atau pernyataan seseorang yang menjadi kunci dalam kelompok tertentu. Pernyatan
–pernyataan mereka diterima begitu saja tanpadiuji terlebih dahulu.
(8) Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Ilmiah
Penemuan kebenaran melalui Pendekatan Ilmiah,yaitu kebenaran
yang diperoleh dari proses berfikir dan prosesdur ilmiah seperti telah dikemukakan
di bagian terdahulu, yaitu diawali dengan merumuskan masalah, merumuskan
kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik
kesimpulan. Dalam penemuan kebenaran melalui metode ilmiah, ada beberapa kriteriametode
ilmiah yang harus diperhatikan, diantaranya :1) Berdasarkan fakta, 2)
Pertimbangan objektif, 3) Sifatnya kuantitatif, 4) Logika deduktif–hypotetik,
5) Logika hipotetik-generalisasi. Selain kriteria di atas, ada prinsip-prinsip
kegiatan penelitianyang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kegiatan penelitian merupakan usaha sadar memalui
proses berfikir ilmiah dalam mencari kebenaran.
b. Kegiatan peneltian harus dilakukan secara hati-hati
melalui prosedur kerja yang teratur, sistematis dan terkontrol sehingga kondisi
ini akan menumbuhkan keyakinan kritis
mengenai hasil penelitian.
c. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan yang
mengkaitkan antara penalaran dan empiris atau atara teori , konsep, ilmu pengetahuan
dengan empiris (kenyataan).
d. Kegiatan Penelitian harus memperhatikan beberapa
nilai seperti netralitas emosiaonal, universalisme, keterbukaan, kemandirian,
dan kekuatannya terletak pada argumen.

Sumber : https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189968cf15105c651573.pdf
Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam
penelitian kuantitatif, umumnya
alat pengumpul data/instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti
dikembangkan dari jabaran
variabel penelitian yang dikembangkan
dari teori-teori yang akan diuji
melalui kegiatan penelitian yang
dikerjakan. Untuk itu
sebelum instrumen penelitian yang dikembangkan digunakan
untuk mengumpulkan data
pada obyekatau responden yang sesungguhnya, hendaknya
instrumen tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Pemahaman peneliti
atas validitas dan
reliabilitas instrumen merupakan
prasyarat mutlak bagi peneliti kuantitatif.Berkaitan dengan
instrumen penelitian kuantitatif
terdapat tiga kemungkinan instrumen penelitian
yang dapat digunakan
oleh peneliti, yakni
(1) peneliti menggunakan instrumen
penelitian yang sudah
baku, yakni instrumen
yang telah dikembangkan dan
digunakan oleh lembaga
atau peneliti sebelumnya,
dimana instrumen tersebut sudah
teruji/ memenuhi persyaratan uji
validitas dan reliabilitasnya; (2)
peneliti memodifikasi instrumen
penelitian yang sudah
ada sebelumnya; dan (3)
peneliti mengembangkan sendiri
instrumen yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Untuk penggunaan instrument penelitian yang
pertama, uji validitas
dan reliabilitas tidak
perlu dilakukan, sedangkan untuk
penggunaan instrumen penelitian
yang kedua dan
ketiga perlu dilakukan uji
coba instrument penelitian
untuk menentukan kelayakan
instrumen ditinjau dari uji validitas dan reliabilitasnya.
Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian Dasar (Basic Research)
Adalah pencarian terhadap sesuatu
karena ada perhatian
dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian
dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan.
Hasil dari penelitian
dasar adalah pengetahuan
umum dan pengertian-pengertianpengertian tentang alam
serta hukum-hukumnya.
Penelitian Terapan
Penyelidikan yang
hati-hati, sistematik dan
terus menerus terhadap
suatu masalah dengan tujuan
untu digunakan dengan
segera untuk keperluan
tertentu. Hasil penelitian tidak
perlu sebagai suatu
penemuan baru, tetapi
merupakan aplikasi baru dari
penelitian yang telah
ada. Penelitian terapan
akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan
praktis dalam bidang-bidang tertentu. Penelitian terapan
memilih masalah yang
ada hubungannya dengan
keinginan masyarakat serta untuk
memperbaiki praktik-praktik yang
ada. Langkah dalam melaksanakan penelitian terapan:
Sesuatu yang
sedang diperlukan, dipelajari, diukur
dan diperiksa kelemahannya. Satu
dari kelemahan-kelemahan yang diperoleh, dipilih untuk penelitianBiasanya
dilakukan pemecahan dalam laboratorium.
Kemudian
dilakukan modifikasi sehingga penyelesaian dapat dilakukan untuk diterapkan. Pemecahannya dipertahankan
dan menempatkannya dalam suatu
kesatuan sehingga ia menjadi bagian yang permanen dari suatu sistem
Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental
merupakan penelitian yang memanipulasi atau
mengontrol situasi alamiah dengan cara membuat kondisi buatan
(artificial condition). Pembuatan kondisi ini dilakukan oleh si peneliti.
Dengan demikian, penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengadakan menipulasi terhadap objek penelitian, serta adanya kontrol yang
disengaja terhadap objek penelitian tersebut.
Karakteristik Metode Penelitian
Eksperimental adalah:
Variabel-variabel penelitian
dan kondisi eksperimen diatur
secara tertib ketat (rigorous management), baik
dengan menetapkan kontrol,
memanipulasi langsung, maupun random (acak). Adanya kelompok
kontrol sebagai data
dasar (base line)
untuk dibandingkan dengan
kelompok eksperimen.
Penelitian ini
memusatkan diri pada
pengontrolan variasi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi
variabel pengganggu yang
mungkin mempengaruhi hasil eksperimen,
tetapi tidak menjadi
tujuan penelitian. Di
samping itu, penelitian ini
meminimalkan variansi kekeliruan,
termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk
itu, sebaiknya pemilihan
dan penentuan subjek,
serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
Validitas internal(internal validity)
mutlak diperlukan
pada rancangan penelitian
eksperimen, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimen yang dilakukan pada
saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan
Validitas eksternalnya (external
validity) berkaitan dengan
bagaimana kerepresentatifan
penemuan penelitian dan
berkaitan pula
dengan menggeneralisasikan pada kondisi yang sama.
Semua variabel
penting diusahakan konstan,
kecuali variabel perlakuan
yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
Langkah dalam melaksanakan
penelitian eksperimental:
·
Rumuskan masalah
·
Formulasikan hipotesis
·
Pengaturan teknik serta desain percobaan
· Penyelidikan atas
kemungkinan-kemungkinan hasil yang
diperoleh dari percobaan
dan menghubungkan kembali
kepada alasan mengapa
percobaan dilakukan
· Memberikan pertimbangan
terhadap teknik dan prosedur statistik
yang akan digunakan untuk
memastikan teknik yang
digunakan cukup valid
dan dapat dipertanggungjawabkan
·
Aplikasikan teknik statistik
·
Tarik kesimpulan dari estimasi yang
diperoleh
·
Beri
evaluasi terhadap keseluruhan
penelitian dan bandingkan
dengan percobaan lain yang telah dilakukan
Penelitian Deskriptif
Metode deskriptif
adalah metode dalam
meneliti status sekeompok
manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Jenis-jenis penelitian deskriptif :
·
Metode survey
Penyelidikan untuk
memperoleh fakta-fakta dan
mencari keterangan secara faktual. Dalam
metode survei juga
dikerjakan evaluasi serta
perbandingan terhadap hal yang telah terjadi dan hasilnya dapat
digunakan untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.
· Metode deskriptif berkesinambungan
Kerja meneliti
secara deskriptif yang
dilakukan terus menerus
atas objek penelitian. Penelitian
ini memperhatikan perubahan
dinamis dari suatu
objek dalam interval waktu
tertentu. Metode ini populer untuk
mengkaji masalah-masalah sosial.
Penelitian studi kasus
Penelitian tentang
status objek penelitian
yang berkenaan dengan
suatu fase spesifik dari keseluruhan
personal. Ruang lingkup penelitian ini dapat berupa segmen atau
bagian tertentu atau
keseluruhan bagian dari
objek. Penelitian studi kasus
seringkali mempunyai kelemahan
yaitu anggota sampel
terlalu kecil sehingga sulit untuk menentukan inferensi dari hasil
penelitian.
Langkah-langkah melakukan
penelitian studi kasus:
·
Rumuskan tujuan penelitian
·
Tentukan unit studi
·
Tentukan
rancangan serta pendekatan
untuk memilih unit
dan teknik pengumpulan data
·
Mengumpulkan data
·
Mengorganisasikan informasi
·
Menyusun laporan
Penelitian analisis pekerjaan dan
aktivitas.
Penelitian yang
digunakan untuk menyelidiki
secara terperinci aktivitas
dan pekerjaan manusia. Hasilnya
digunakan untuk memberikan
rekomendasi-rekomendasi untuk
keperluan masa mendatang.
Data hasil penelitian
analisis pekerjaan dan aktivitas akan
dianalisis, diberikan interpretasi
dan dilakukan generalisasi dalam
rangka menetapkan sifat dan kriteria pekerjaan yang baik.
Grounded Research
Suatu
metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisa perbandingan
yang bertujuan untuk
mengadakan generalisasi empiris,
menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori
dimana pengumpulan data dan analisa berjalan pada waktu yang bersamaan.
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengadakan
generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori
dan mengembangkan teori. Selain itu, penelitian jenis ini
bertujuan untuk menspesifikasikan konsep
serta memverifikasi terhadap teori yang
sedang dikembangkan dan
diperiksa dalam hubungannya
dengan data yang ditemukan.
Dalam penelitian grounded research metode yang
digunakan adalah studi perbandingan yang bertujuan untuk
mementukan seberapa besar suatu gejala tersebut berlaku untuk umum.
Ciri-ciri Grounded research adalah:
·
Penggunaan data sebagai sumber teori,
·
Menonjolkan peranan data dalam
penelitian,
·
Pengumpulan data dan analisa dilakukan
dalam waktu yang bersamaan
·
Perumusan hipotesa berdasarkan kategori.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar