Rabu, 19 Oktober 2016

Air Mata Garut

Air Mata Garut



Duka kembali melanda kota Garut. Banjir bandang yang terjadi pada Selasa, 20 September 2016 menelan banyak korban jiwa. Setidaknya 16 orang ditemukan tewas dan sejumlah orang lainnya hilang. Jumlah korban tersebut masih besar kemungkinannya untuk terus bertambah. Penyebab terjadinya banjir bandang antara lain adalah hujan deras yang menyebabkan air di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap. Imam Santoso, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan bahwa penyebab terjadinya banjir bandang tersebut bukan merupakan kesalahan struktur, tetapi karena curah hujan tinggi hingga melampaui kapasitas sungai. Selain itu penyebab lainnya adalah dikarenakan adanya alih fungsi lahan untuk tempat wisata. 
                                                                                      
Banjir bandang terlebih dulu melanda Desa Mulya Sari, Kecamatan Bayongbong dan berlanjut ke Kecamatan Tarongong Kidul, Garut Kota hingga Cibatu. Daerah yang paling parah terlanda banjir bandang adalah Desa Haurpanggung, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul dan Kelurahan Sukamentri dan Kelurahan Paminggit Kecamatan Garut Kota.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa total estimasi kerusakan dan kerugian pascabencana banjir bandang Garut pada September lalu mencapai Rp 288 miliar. Oleh sebab itu, dibutuhkan sinergi pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha pada tahap rehabilitasi rekonstruksi, paling tidak dapat memperingan beban masyarakat Garut pascabencana. 

Bapak Presiden Indonesia, Jokowi bersama dengan Bupati Kab.Garut telah mengunjungi beberapa posko pengungsian korban bencana. Beliau mengatakan bahwa sesuatu yang harus ditegakkan melalui hukum akan dilaksanakan. Pemkab Garut juga secara bertahap sedang memperbaiki fasilitas umum seperti jaringan air. Selain itu, sekolah-sekolah yang rusak juga secara bertahap diperbaiki.

Perlu kita sadari bahwa penyebab banjir bandang di Garut tidak lepas dari perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan alam di sekitarnya. Semoga dengan bencana yang menimpa kota Garut bisa menjadi peringatan bagi kita semua untuk semakin bisa menjaga alam ciptaanNya dengan sebaik-baiknya. 


Daftar Pustaka :

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160921_indonesia_banjir_garut
http://wartakota.tribunnews.com/2016/09/22/inilah-penyebab-utama-banjir-bandang-di-garut
http://nasional.kompas.com/read/2016/10/18/18274031/kerugian.akibat.banjir.bandang.di.garut.diperkirakan.mencapai.rp.288.miliar
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/09/22/11-sekolah-rusak-akibat-banjir-bandang-garut-380545
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/09/29/jokowi-kunjungi-korban-banjir-bandang-garut-di-kampung-cimacan-381070










































Tidak ada komentar:

Posting Komentar