(Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian)
Kesenian
Reog Ponorogo cabang dari tarian tradisonal yang berasal dari Jawa Timur.
Tarian ini yang diperkirakan sudah ada sekitar abad ke-15, tepatnya ketika masa
terakhir dari kerajaan Majapahit. Pada awalnya, tarian ini merupakan sindirian
atas ketidakmampuan dari Bhre Kertabhumi dalam memimpin Majapahit kala itu.
Ada
lima versi mengenai asal mula kesenian Reog Ponorogo ini. Adapun salah satu
cerita yang paling terkenal dari kelima cerita tersebut adalah ketika salah
satu abdi yang bernama Ki Ageng Kutu berniat untuk melakukan pemberontakan
kepada pimpinan Majapahit yang pada saat itu dijabat oleh Bhre Kertabhumi.
Properti
yang selalu digunakan untuk pertunjukan Reog Ponorogo ini tetap sama dengan
awal pertama kesenian ini muncul.yakni penggunaan topeng yang mempunyai kepala
seperti harimau atau singa yang diberi nama “Singa Barong”. Bagian atas dari
Singa Barong ini terdapat banyak bulu-bulu merak yang bentuknya menyerupai
kipas. Singa Barong ini dibuat oleh Ki Ageng Kutu tersebut menggambarkan “raja
hutan” atau seorang yang berkuasa.
Dari sejarah
singkat di atas mengenai tari Reog Ponorogo, saya ingin mengaitkannya dengan
tema Manusia dan Tanggung Jawab serta
Pengabdian. Kita tahu bahwa tari ini pernah diklaim oleh Malaysia.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budayanya. Mulai dari pakaian,
makanan, adat istiadat dan masih banyak lagi. Tetapi sangat disayangkan justru
dengan banyaknya budaya yang kita miliki membuat kita terutama generasi muda
melupakan budaya bangsa sendiri.
Oleh karena itu,
semoga dengan pengetahuan mengenai sejarah singkat tari reog di atas kita
semakin bisa ikut andil dalam melestarikan budaya leluhur kita, budaya yang
sudah ada pada zaman nenek moyang kita. Karena kitalah harapan bangsa generasi
muda yang begitu diharapkan untuk menjaga bangsa ini beserta segala yang
dimilikinya termasuk budayanya.
Referensi Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=zYc1obfvn8E
https://www.youtube.com/watch?v=zYc1obfvn8E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar