1.
Masalah-masalah dalam Pencarian Modal Usaha
Setiap
wirausahawan yang mencoba memperoleh modal mengetahui betapa sukarnya tugas ini
sebagaimana halnya dengan para penanam modal. Penanam modal selama
berbulan-bulan mencoba meneliti dan menyaring sejumlah besar usulan sebelum
mendapatkan peluang yang menjanjikan. Sebagian besar pemodal profesional hanya
menanamkan dananya pada 1 sampai 2 persen dari usulan yang diajukan.
Masalah
yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain
adalah:
1)
Kinerja atau Konsep Perusahaan yang Meragukan
Alasan
utama menolak pembiayaan perusahaan yang sudah ada atau baru mulai adalah
konsep atau kinerja perusahaan yang meragukan atau buruk. Dua unsur yang
mendasari ketidak-minatan dari pemodal adalah risiko bisnis yang terlalu tinggi
dan terlalu rendahnya tingkat keuntungan dan tingkat pengembalian dari modal
yang ditanam.
2)
Kegagalan Perusahaan untuk Menindak-lanjuti
Kegagalan
untuk menindak-lanjuti adalah alasan bagi kegagalan perusahaan mendapatkan
modal. Umumnya perusahaan melakukan kontrak awal tanpa mempersiapkan memorandum
penempatan pribadi. Wirausahawan hendaknya tidak mendekati investor dengan cara
yang mendadak. Pendekatan tersebut akan menimbulkan kesan negatif kearah
manajemen perusahaan, yang memperlihatkan kurangnya kemampuan untuk menggunakan
modal atau ekspansi modal secara efisien.
Pencarian
dana hendaknya dimulai sejak awal. Biasanya diperlukan 2 sampai 3 bulan untuk
mencari sumber, membantu investor di dalam menganalisa, dan menyusun
persetujuan. Banyak perusahaan yang mengabaikan waktu untuk melakukan
perundingan yang berhasil.
3)
Kurangnya Pengalaman dan Ketajaman Bisnis
Terdapat
ungkapan di antara pemodal bahwa investasi dilakukan pada manusia, bukannya
perusahaan atau konsep. Sementara wirausahawan dalam persamaan
“wirausahawan-gagasan-uang” adalah penting karena kesulitan dalam pengukuran
kinerja manajemen terpisah dari kinerja laba. Manajemen yang lemah adalah
faktor utama dalam perhitungan laba yang rendah dan risiko yang tinggi, akan
tetapi kinerja laba bisa ditelaah, sementara kualitas manajemen hanya bisa
diperkirakan.
Seorang
investor hanya akan berhubungan dengan keberhasilan individu tim manajemen
sebelum usaha yang diusulkan, pengalaman bisnis, dan kedalaman manajemen dalam
bidang-bidang penting.
Kurangnya
kepercayaan investor mungkin timbul dari sikap bahwa bakat manajemen adalah
promosional, bukan operasional; bahwa manajemen tidak mempunyai keahlian dalam
faktor-faktor penting bagi keberhasilan usahanya; bahwa keterampilan finansial
kurang gigih; tidak mampu bergulat dengan tekanan; bahwa manajemen tidak jujur;
bahwa manajemen tidak kreatif dan imajinatif; atau bahwa manajemen tidak
realistis.
Keinginan
untuk bekerja dengan kelompok pemodal dengan cara yang bisa diterapkan bisa
membantu membuat laporan yang dibutuhkan. Kelompok investor juga perlu
mengetahui masalah yang dihadapi dan diatasi oleh manajemen dan untuk melihat
bakat-bakat manajemen dengan terbuka.
4)
Preferensi dari Pemodal
Kesulitan
yang diuraikan di atas berasal dari proyek aau manajemen. Tidak semua kegagalan
kesepakatan disebabkan kelemahan pada usulan bisnis. Banyak masalah yang
berkaitan dengan pemodal yang menyebabkan kegagalan tercapainya kesepakatan.
Masalah-masalah tersebut antara lain:
a. Kesepakatan yang
disetujui terlalu kecil. Investasi besar dan investasi kecil membutuhkan
penelitian usulan yang sama besarnya. Terbatas hasil yang mungkin dari
investasi kecil menyebabkan investasi tersebut dianggap terlalu kecil untuk
dipertimbangkan lebih lanjut.
b. Penggunaan dana
investasi yang dipertanyakan oleh investor, misalkan sejumlah besar dana
investasi digunakan untuk pengiklanan produk yang belum teruji.
c. Kelompok pemodal
tidak menyukai bidang investasi, perusahaan mungkin beroperasi pada industri
yang berfluktuasi, perusahaan bergantung pada tawaran kompetitif.
d.
Terlalu banyak masalah yang perlu dipecahkan secara langsung sebelum investasi
yang tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan disepakati.
5)
Kurangnya Hubungan dengan Sumber-sumber Modal
Banyak
pemodal menempati kantor yang tidak mempunyai papan nama, nomor telepon, dan
tertutup terhadap publisitas. Keadaan semacam ini akan mempersulit wirausahawan
menemukan pemodal bagi usaha barunya. Biasanya wirausahawan akan mendekati
bankir, notaris, akuntan untuk membantu mendapatkan orang yang mau memberikan
modal kepada usaha barunya.
Sumber : https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjj66D3hJPqAhWSXisKHQUSCG8QFjAAegQIBRAB&url=http%3A%2F%2Fardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F48024%2FP3.pdf&usg=AOvVaw0X8te1DDz4OGkQB_gfGI1e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar